Waktu senggang yang di nikmati Frank (Ed Skrein) berbarengan ayahnya, Martin Senior (Ray Stevenson) mesti terganggu oleh panggilan pekerjaan yang diperoleh Frank. Yaitu Anna (Loan Chabanol) yang kesempatan ini menyewa layanan Frank sebagai kurir profesional untuk menjemput paket di depan satu bank serta mengantarnya ke satu alamat spesifik. Waktu tahu kalau paket itu nyatanya yaitu Anna serta dua orang rekannya, yakni Gina (Gabriella Wright) serta Qiao (Wenxia YU), Frank selekasnya mengendus ada permasalahan serta punya maksud membatalkan pekerjaan itu. Tetapi, Anna tunjukkan rekaman video yang memerlihatkan bapak Frank tengah disandera oleh seseorang rekanan Anna yang lain. Frank takpunya pilihan lagi terkecuali meneruskan pekerjaannya.
Permasalahan makin rumit saat Anna jadwal film hari ini memberitahu Frank kalau ia serta rekan-rekannya akan membalas Karasov (Radivoje Bukvic), Imasova (Lenn Kudrjawizki), serta Yuri (Yuri Kolokolnikov), komplotan mafia yang sudah jadikan Anna serta rekannya pekerja sex komersial sepanjang bertahun-tahun. Untuk meyakinkan keselamatan sang bapak, Frank juga sangat terpaksa ikuti permainan Anna, jadi alat untuk usaha pembalasan dendam Anna serta rekan-rekannya.
Mulai sejak trailer The Transporter Refueled disiarkan di bioskop-bioskop, tak mengherankan apabila banyak pengagum film ini yang kecewa. Pasalnya, Frank Martin, tokoh paling utama dalam narasi film ini tak akan diperankan Jason Statham. Beberapa yang lain pastinya penasaran, serta aku, mungkin, termasuk juga kelompok yang ini. Bagaimanapun juga, Frank Martin yaitu ikon The Transporter, sesaat Jason Statham sama dengan Frank Martin. Bahkan juga, bayangan Frank serta The Transporter nyaris tentu menempel pada tiap-tiap ciri-ciri yang diperankan oleh Statham dalam film-filmnya yang lain.
Lantas, bagaimana dengan Ed Skrein? Bisakah ia melunturkan citra Jason Statham dari diri Frank Martin, terutama dari benak penggemar film The Transporter lewat sekuel keempatnya yang berjudul The Transporter Refueled ini?
Adegan perkelahian di satu areal parkir di bagian awal film bikin aku cukup terasa lega. Camille Delamarre seolah coba menghadirkan Frank Martin dalam kemasannya yang baru. Ketenangan serta ketangkasan Frank menggebuki segerombolan orang yeng berupaya mengambil mobil audinya merasa lebih fresh dengan sentuhan tehnologi yang terpasang pada mobil itu serta gadget punya si tokoh. Skrein juga tampak cukup memberikan keyakinan. Ia mengesankan kalau Frank Martin tak sebatas mutakhir dalam soal bela diri, namun juga dalam memakai jadwal film
Tidak ada komentar:
Posting Komentar